John Calvin International School (JCIS) adalah tempat anak-anak kami menuntut ilmu sejak beroperasi Juli 2007 di Korea Town, Jalan Kayu Putih, Jakarta. Besar sukacita anak-anak kami, besar juga sukacita kami para orang tua. Sukacita kami mulai luruh ketika bulan April 2008 mulai beredar isu bahwa sekolah akan tutup karena Board tidak punya dana. Awalnya kami tidak percaya, bagaimana mungkin sekolah internasional yang salah satu Board nya mantan Menteri Pendidikan tutup dalam waktu 1 tahun. Sejalan dengan bergulirnya waktu, juga melihat trend bahwa sekolah tidak berusaha menangkis isu tersebut, kami menghadapi kenyataan amat pahit saat penerimaan rapot 30 Mei 2008 bahwa Board JCIS memilih tidak hadir sehingga orang tua tidak mengetahui apakah sekolah ini akan berlanjut atau tidak (lihat halaman Kronologi Kasus).

Mungkin akan lebih mudah bila kami langsung mencari sekolah baru untuk anak-anak kami dan meninggalkan segala kepahitan ini di belakang. Tapi kami tidak bisa, kepahitan itu terpahat di hati anak-anak kami, menodai semangat belajar, dan merusak mental mereka. Entah kapan hal itu bisa terobati. Beberapa peserta didik JCIS saat ini (17 Juni 2008 ) bila ditanya mau pindah/melanjutkan ke sekolah mana, masih tidak mau menjawab, ada juga yang bilang mau lanjut di JCIS….

Kami tidak mau ini terulang di mana pun. Cukup anak-anak kami saja yang terjebak ‘bermain di kubangan’ ini. Kubangan yang dibuat oleh segelintir petualang, yaitu pemilik & pengelola John Calvin International School (lihat halaman Pengelola JCIS).

Halaman ini diperuntukkan bagi semua yang telah mempercayakan anak-anak menjadi peserta didik di JCIS, menampung harapan, keluh kesah dan semoga menjadi bahan pembelajaran bagi kita semua.

Tinggalkan komentar